Jumat, 03 Juli 2015

Analysis Pengaruh Kualitas Pelayanan Publik Terhadap Kepuasan Masyarakat.

  Nama                  : Ewaldus Chandra
Nim: 201210025
  Kelas: A
   Judul: Analysis Pengaruh Kualitas Pelayanan Publik Terhadap Kepuasan Masyarakat.
   Dosen Pembimbing: -
   Jumlah Bimbingan: -
  Asal daerah: sanggau ,kalimantan barat
  No. HP: 089660815835

Abstrak: Analysis Pengaruh Kualitas Pelayanan Publik Terhadap Kepuasan Masyarakat.   Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan e-KTP terhadap kepuasan masyarakat di Depok dan untuk menentukan sub variabel dari kualitas pelayanan yang paling berpengaruh terhadap kepuasan masyarakat. Sampel yang diambil adalah 100 orang dari seluruh populasi ini 1.020.002 orang dengan rumus Slovin.
            Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan memiliki pengaruh positif dalam kepuasan masyarakat 0758 dengan tingkat signifikan 95%. Itu berarti bahwa 75,8% kepuasan masyarakat yang menerima pelayanan perekaman data e-KTP di Depok dapat dipengaruhi oleh beberapa sub variabel seperti bukti fisik, reliabilitas, daya tanggap, jaminan, dan empati dan sisanya 24,2% adalah dipengaruhi oleh variabel independen lain yang belum ditunjukkan dalam penelitian ini, yang paling berpengaruh dalam memuaskan masyarakat yang menerima layanan perekaman data e-KTP adalah reliabilitas dengan koefisien regresi sebesar 0.867.

Kata kunci : kualitas pelayanan,kepuasan,

Jumat, 28 Juni 2013

semua jawaban tugas uas



Nama : Ewaldus Chandra
Nim : 2012210025
No.Hp : 08971069446
Tugas 3.
Jawaban 1.Kepemimpinan efektif adalah puncak dari keberhasilan seseorang dalam menjalankan tugas kepemimpinan. Semua pemimpin menginginkan agar kepemimpinan yang dijalankannya berjalan secara efektif. Efektif itu sendiri secara sederhana dapat diartikan sebagai “tepat guna dan tepat sasaran.” Namun demikian, untuk mencapai tingkat kepemimpinan efektif tidak semudah membalikkan telapak tangan. Pemimpin membutuhkan penguasaan beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya efektivitas kepemimpinan ini.
Jawaban 2. A.YAITU suatu 'TINDAKAN " karena dengan ini kita dapat membedakan seseorang yang sukses dan tidak . Dan juga seseorang yang baik dan tidak baik. Karena memang sebenarnya sikap dan perilaku orang lain tidak bisa ketahui dengan mudah.
 B.Self_leadership adalah tipe kepemimpinan yang memberi pengarahan yang sesuai dengan misinya kepada orang lain. Sebenarnya kepemimpinan ini tidak jauh berbeda dengan kepemimpinan superleadership, kepemimpinan ini lebih mendalamkan kepada kepentingan orang lain atau kelompok/organisasi. selfleadership lebih baik daripada superleadership.karena superleadership bisa melakukan.
C.Superleadership adalah tipe kepemimpinan yang mengarahkan orang lain untuk memimpin dirinya sendiri atau sering juga disebut sebagai pemimpin yang memberdayakan orang lain (empowerment)atau mempengaruhi orang lain.
Jawaban 3. Sebagai Agent Of Change dan development merupakan sebuah ungkapan bermakna umum bahwa kita mempunyai peran & andil yang besar dalam perubahan kehidupan berbangsa & bernegara.yang mampu membawa suatu bangsa dan Negara ke depan lebih maju,dan peduli terhadap masyarakat, Kelancaran kegiatan investasi, distribusi, dan konsumsi ini tidak lain adalah kegiatan pembangunan perekonomian suatu masyarakat.
Nama : Ewaldus Chandra
Nim : 2012210025
No.Hp : 08971069446
JAWABAN TUGAS 1
Unsur-unsur pokok dalam Etika meliputi:
a. Kebebasan
Merupakan unsur penting dalam norma moral,tidak ada pemaksaan , Kebebasan memberikan pilihan bagi manusia untuk bersikap dan berperilaku. Hal ini sangat esensial mengingat norma moral itu adalah yang otonom. Jadi selalu ada pilihan(alternative) bagi manusia untuk bersikap dan berperilaku berdasarkan nilai-nilai yang diyakininya.kebebasan berarti merdeka tidak ada lagi jajahan terhadap bawahan nya.
b. Tanggung Jawab
Tanggung jawab dapat diartikan sebagai kesediaan dasariah untuk melaksanakan apa yang menjadi kewajibannya. Kewajiban merupakan beban yang harus dilaksanakan.Setiap bentuk tanggng jawab senantiasa menuntut pertanggung jawaban apabila perbuatan itu sudah selesai dilakukan.Pertanggung jawaban ini adalah suatu tindakan member penjelasan yang dapat dibenarkan baik secara moral maupun secara hukum.Hal inilah yang disebut dengan akuntabilitas. Pengertian beban disini tentu dalam arti luas, bertangguang jawab adalah seorang yang tidak lari,menghindari dari kesalahan,sebagai seorang pemimpin harus berani mangambil resiko,berani berbuat harus berani bertanggung jawab.
c. Hati Nurani, hati nurani berasal langsung dari Tuhan dan oleh karena itu tidak mungkin keliru. Apabila manusia menghadapi situasi konkret yang mengharuskannya memilih sikap-sikap moral tertentu, maka yang hadir pada saat itua dalah suara hati.Suara hati memang suara kejujuran, tetapi tidak identik dengan hakikat kebenaran itu sendiri. Artinya suara hari mungkin saja bias salah, tetapi kesalahan suara hati itu karena ketidaktahuan sipemilik suara hati itu, bukan karena ia sengaja berbuat salah.


Nama : Ewaldus Chandra
Nim : 2012210025
No.Hp : 08971069446
Tugas 2
Jawab
1) Stereotip adalah menyamaratakan citra kita tentang kelompok orang lain, terutama tentang karakteristik psikologis mereka atau ciri kepribadiannya. stereotip merupakan bagian integral dan penting dari sebuah paket lengkap dari proses psikologis yang merupakan rasa diri dan konsep diri. Mereka sangat erat terkait dengan emosi, nilai, dan inti diri, dan dengan demikian, sulit untuk mengubahnya. seseorang mungkin memiliki keyakinan stereotip tentang orang lain yang terlepas dari perasaan mereka
2) yang saya lakukan sebagai mahasiswa harus mampu membawa lebih maju,dan menjadikan pemikiran yang objektif dalam hal apa pun untuk keyakinan setiap orang untuk menyama ratakan citra manusia.
3) Harapan sayasebagai mahasiswa administrasi Negara dan agent of change, pemimpin yang mempunyai kapabilitas tinggi,responbilitas,kemampuan ,kekuasaa,di hormati,dan di teladani,serta bertanggung jawab dan senantiasa mengedepankan kepentngan bersaama.

Minggu, 14 April 2013

Pemimpin yang baik dan efektif

Menjadi pemimpin yang baik bukanlah mudah. Pemimpin yang baik bukanlah pemimpin yang keras, yang suka marah dan yang ditakuti. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu memimpin pengikutnya mencapai suatu tujuan tertentu.
Pemimpin yang baik harus mempunyai karakter sebagai berikut
  1. Mempunyai karisma
    Pemimpin yang mempunyai karisma akan memudahkan mengarahkan staf atau pengikutnya.
    Pemimpin yang tidak berkarisma akan kesulitan mengarahkan staf atau pengikutnya.
  2. Mempunyai integritas
    Pemimpin harus mempunyai integritas dalam memimpin. Pemimpin harus setia terhadap nilai-nilai yang ditanamkan kepada pengikutnya
  3. Mempunyai dedikasi
    Pemimpin yang berdedikasi akan mengerjakan visinya dengan kerja keras dan penuh semangat. Dedikasi yang dia kerjakan akan ditularkan kepada stafnya
  4. Bisa mengambil keputusan
    Pemimpin harus bisa dan berani mengambil keputusan secara cermat. Untuk dapat mengambil keputusan secara cermat pemimpin harus memperhatikan banyak aspek dalam memutuskan.
  5. Mau membantu
    Pemimpin yang baik harus mau membantu memecahkan masalah yang dihadapinya
  6. Bekerja tidak hanya memerintah
    Pemimpin yang baik mau mengerjakan hal-hal yang dihadapi stafnya. Tentu saja dia akan mengerjakan sesuai porsi yang dia bisa kerjakan.
  7. Mau mendengarkan
    Pemimpin yang baik harus mau mendengarkan masukan dan keluhan dari stafnya. Pemimpin tidak harus setuju terhadap pendapat dari staf, tetapi harus menghargai setiap pendapat.
Tentu saja tidak semua pemimpin memiliki 7 karakter di atas secara penuh. Tetapi setiap pemimpin paling tidak berusaha di setiap point di atas. Kekurangan di satu point dapat ditutup oleh point yang lain. Misalnya dia tidak mempunyai karisma, tetapi jika dia mempunyai integritas dan dedikasi yang kuat maka dedikasi dan integritas ini dapat menutupi kekurangan di point karisma.

Sabtu, 13 April 2013

ewaldus chandra



ETIKA

    Etika (ethic) juga berbicara tentang baik buruk, tetapi konsep baik buruk dalam etika bersumber kepada kebudayaan, sementara konsep baik buruk dalam ilmu akhlak bertumpu kepada konsep wahyu, meskipun akal juga mempunyai kontribusi dalam menentukannya.
Dari segi ini maka dalam etika dikenal ada etika Barat, etika Timur dan sebagainya, sementara al akhlaq al karimah tidak mengenal konsep regional, meskipun perbedaan pendapat juga tidak dapat dihindarkan.
Etika juga sering diartikan sebagai norma-norma kepantasan (etiket), yakni apa yang dalam bahasa Arab disebut adab atau tatakrama.
Di Al Qur’an juga dikenal istilah al ma’ruf, yakni sesuatu yang secara sosial dipandang baik atau patut.Lawannya adalah al munkar, yaitu kejahatan yang diselimuti dengan logika, sekan-akan kebaikan.Dari istilah ini kita mengenal istilah amar ma’ruf nahy munkar.Sedangkan kejahatan murni disebut fahisyah atau fahsya.

Kesimpulan :etika sebagai norma-norma kepantasan (etiket), yakni apa yang dalam bahasa Arab disebut adab atau tatakrama.

Sumber : Ahmad Mubarok, 2009, Fakultas Psikologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, hal. 24.



Nama : Ewaldus chandra

Nim : 2012210025

No hp :085750718503




Kepemimpinan (Leadership)

Leadership is the exercises of authority and the making of decisions
Maksudnya: Kepamimpinan adalah aktivitas para pemegang kekuasaan dan membuat keputn dan membuat keputusan.
   Stogdill, 1948:
Leadership is the process of influencing group activities toward goal setting and goal achievement.
Maksudnya: Kepemimpinan adalah suatu proses mempengaruhi aktivitas kelompok dalam rangka perumusan dan pencapaian tujuan.
      H. Blanchard:
Adalah tercapainya tujuan melalui kerja sama kelompok.
    Ralph M. Stogdill, 1974:
Kepemimpinan adalah:    Suatu seni untuk menciptakan kesesuaian paham,
Leadership as the art of inducing compliance.
    Suatu bentuk persuasi dan inspirasi,
Leadership as a form of persuation.
      Suatu kepribadian yang mempunyai pengaruh,
Leadership as personality and its effects.
Kesimpulan : Kepamimpinan adalah aktivitas para pemegang kekuasaan dan membuat keputn dan membuat keputusan.

Sumber:
Wahjosumidjo, Kepemimpinan dan Motivasi, Ghalia Indonesia, 1984, h. 21-22.

Nama : ewaldus chandra
Nim : 2012210025
No hp : 085750718503



Kepemimpinan visioner

Kepemimpinan visioner, adalah pola kepemimpinan yang ditujukan untuk memberi arti pada kerja dan usaha yang perlu dilakukan bersama-sama oleh para anggota perusahaan dengan cara memberi arahan dan makna pada kerja dan usaha yang dilakukan berdasarkan visi yang jelas (Diana Kartanegara, 2003).
Kepemimpinan Visioner memerlukan kompetensi tertentu.Pemimipin visioner setidaknya harus memiliki empat kompetensi kunci sebagaimana dikemukakan oleh Burt Nanus (1992), yaitu: Seorang pemimpin visioner harus memiliki kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif dengan manajer dan karyawan lainnya dalam organisasi. Hal ini membutuhkan pemimpin untuk menghasilkan “guidance, encouragement, and motivation.”
Kesimpulan :kepemimpinan visioner adalah kepemimnan yang di tunjukan untuk memberikan kerja sama

Sumber : Stephen C. Harper. The Forward-Focused Organization: Visionary Thinking and Breakthrough Leadership to Create Your Company’s Future.New York, NY: AMACOM, American Management Association, 2001)

Nama : ewaldus chandra
Nim : 2012210025
No hp : 085750718503








Etika dan Filsafat Kepemimpinan

            Kepemimpinan berarti membuat orang menyukai hal-hal yang tidak menyenangkan. “Kepemimpinan adalah kemampuan untuk membuat orang mengerjakan hal yang tidak mereka sukai, dan menyukainya”
Dimana terdapat kelompok manusia, komunitas, jamaah, atau umat yang hidup bersama (bermasyarakat), di sana diperlukan adanya suatu bentuk kepemimpinan dan kepengurusan yang berfungsi mengatur dan mengurus jalannya kehidupan dan hubungan antar manusia agar dinamis dan harmonis.
Kesimpulan :Kepemimpinan yang dibagikan adalah kepemimpinan yang berlipat ganda “Tidak seorangpun dapat menjadi seorang pemimpin besar jika ingin melakukan segalanya sendiri, atau mendapatkan semua pujian”

Sumber : Rachmat Ramadhana al-Banjari, Prophetic Leadership, Diva Press, Jogjakarta, 2008, hlm16.


Nama : ewaldus chandra
Nim : 2012210025
No hp : 085750718503










Patologi kepemimpinan

     Siagian (1994) mengemukakan bahwa patologi birokrasi dapat dikategorikan menjadi lima kelompok sebagai berikut: patologi yang timbul karena persepsi
dan gaya manajerial para pejabat di lingkungan birokrasi;
patologi yang disebabkan kurangya atau rendahnya pengetahuan dan
ketrampilan para petugas pelaksana
berbagai kegiatan operasional;patologi yang timbul karena tindakan
para anggota birokrasi yang melanggar norma-norma hukum dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku; patologi yang dimanifestasikan dalam
perilaku para birokrat yang bersifat disfungsional atau negatif;

Kesimpulan : Patologi yang merupakan akibat situasi internal dalam berbagai
instansi dalam lingkungan pemerintahan

Sumber : Manz, Charles C. & Henry P. Sims,Jr. 1990. Super-Leadership: Leading Others To Lead Themselves. New York: Berkley Books


Nama : ewaldus chandra
Nim : 2012210025
No hp : 085750718503








Etika publik
Etika Publik mulai serius dibahas setelah skandal “Watergate”, skandal ini memicu pengesahan “The Ethics in Government Act of 1978”, sejak itu orang menggunakan istilah “Etika Publik” karena focus pada “pelayanan publik”.
Dalam tanggung jawab pelayanan publik, integritas pribadi itu menjadi dasar integritas publik dengan dua modalitanya, yaitu akuntabilitas dan transparansi.
Jadi “Etika Publik” berawal dari keprihatinan terhadap pelayanan publik yang buruk karena konflik kepentingan dan korupsi.
Konflik kepentingan, korupsi dan birokrasi berbelit-belit, akan melemahkan komitmen pejabat publik pada nilai-nilai etika .
Korupsi menghakibatkan pejabat mengabaikan kepentingan publik dan lebih memperhatikan kepentingan diri atau kelompoknya dan buruknya pelayanan publik.
Etika publik menekankan bukan hanya kode etik atau norma, namun terutama dimensi refleksi.
Etika publik mau membantu dalam mempertimbangkan pilihan sarana kebijakan publik dan sekaligus sebagai alat evaluasi yang memperhitungkan konsekuensi etisnya.
Maka focus diarahkan ke modalitas etika, yaitu bagaimana menjembatani jurang antara norma moral (apa yang seharusnya dilakukan) dan tindakan factual.
Keprihatinan etika publik pada modalitas membedakan diri dengan ajaran-ajaran saleh atau moral yang lain.
Sehingga Etika Publik diperlukan untuk pembaharuan dan perbaikan pelayanan publik.
Kesimpulan : Dalam tanggung jawab pelayanan publik, integritas pribadi itu menjadi dasar integritas publik dengan dua modalitanya, yaitu akuntabilitas dan transparansi.
Jadi “Etika Publik” berawal dari keprihatinan terhadap pelayanan publik yang buruk karena konflik kepentingan dan korupsi.
Sumber : Haryatmoko, Etika Publik, Untuk Integritas Pejabat Publik dan Politisi, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, Kompas Gramedia, 2011.
Nama : ewaldus chandra
Nim : 2012210025
No hp : 085750718503

Nama                                       : EWALDUS CHANDRA
Nim                                        : 2012210025
Alamat Asal                           : entikong, Kalimantan barat , Indonesia
Alamat Sekarang                     : Jln. Tlagawarna no.99.a Tlogomas Malang Jawa Timur Indonesia
Blogger                                   : ewalduschandra@yahoo.co.id


















Menyetujui dosen                                                                                                                                      Mahasiswa




Sugeng Rusmiwari,Drs.,Msi                                                                                                               Ewaldus chandra


TUGAS

ETIKA DAN FILSAFAT KEPEMIMPINAN





OLEH
NAMA : EWALDUS CHANDRA
(2012210025)



PRODI ILMU ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGA DEWI
MALANG
2013

Jumat, 12 Oktober 2012

definisi

 Menurut M/E Dimock Dan G.O Dimock mengatakan bahwa :
Administrasi Negara merupakan suatu bagian dari administrasi umum yang mempunyai lapangan yang lebih luas, yaitu suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari bagaimana lembaga – lembaga mulai dari suatu keluarga hingga perserikatan bangsa – bangsa disusun, digerakkan dan dikemudikan.
2. Bachsan Mustafa, SH; administrasi Negara adalah sebagai gabungan jabatan – jabatan yang dibentuk dan disusun secara bertingkat yang diserahi kepada badan – badan pembuat undang – undang dan badan – badan kehakuman.
3. Wilson 1987, administrasi sebagai ilmu. Pemikiran tentang supremasi kepemimpinan pejabat politik atas birokrasi itu timbul dari perbedaan fungsi antara politik dan administrasi, dan adanya asumsi tentang superioritas fungsi – fungsi politik administrasi. Slogan klasik pernah juga ditawarkan manakala fungsi politik berakhir maka fungsi administrasi itu mulai, when politic end, administration begin – Wilson 1941.
4. John M. Pfiffer dan Robert V, Administrasi Negara adalah suatu proses yang bersangkutan dengan pelaksanaan kebijaksanaan – kebijaksanaan pemerintah, pengarahan kecakapan dan teknik – teknik yang tidak terhingga jumlahnya, memberikan arah dan maksud terhadap usaha sejumlah orang.
5. Administrasi Negara adalah segenap proses penyelenggaraan yang dilakukan oleh aparatur pemerintah suatu Negara, untuk mengatur dan menjalankan kekuasaan Negara, guna menyelenggarakan kepentingan umum.
6. Menurut Prof. Dr. Prajudi Atmosudirdjo mengatakan bahwa :
Administrasi Negara adalah fungsi bantuan penyelenggaraan dari pemerintah artinya pemerintah (pejabat) tidak dapat menunaikan tugas – tugas kewajibannya tanpa Administrasi Neara.
7. Menurut Utrecht dalam bukunya “Pengantar Hukum Administrasi Negara” mengatakan bahwa :
Administrasi Negara adalah gabungan jabatan (compleks van kambten) “Apparaat” (alat) Administrasi yang dibawah pimpinan Pemerintah (Presiden yang dibantu oleh Menteri) melakukan sebagian dari pekerjaan Pemerintah (tugas pemerintah, overheidstak) fungsi administrasi yang tidak ditugaskan kepada badan – badan pengadilan, badan legeslatif (pusat) dan badan pemerintah (overheidsorganen) dari persekutuan – persekutuan hukum (rechtsgemeenschappen) yang lebih rendah dari Negara (sebagai persekutuan hukum tertinggi) yaitu badan – badan pemerintah (bestuurorganeen) dari persekutuan hukum Daerah Swantatra I dan II dan Daerah istimewa, yang masing – masing diberi kekuasaan untuk berdasarkan suatu delegasi dari Pemerintah Pusat (Medebewind) memerintah sendiri daerahnya.
8. Menurut Dwight Waldo menyatakan bahwa administrasi Negara mengandung dua pengertian yaitu :
a. Administrasi Negara yaitu organisasi dan manajemen dari manusia dan benda guna mencapai tujuan – tujuan pemerintah.
b. Administrasi Negara yaitu suatu seni dari ilmu tentang manajemen yang dipergunakan untuk mengatur urusan – urusan Negara.
Kalau definisi – definisi diatas dikaji secara seksama, dapat dikemukakan beberapa pokok pikiran bahwa :
a. Administrasi Negara adalah merupakan proses kegiatan yang bersifat penyelenggaraan.
b. Administrasi Negara disusun untuk mengatur kerja sama antar bangsa.
c. Administrasi Negara diselenggarakan oleh aparatur pemerintah dari suatu Negara.
d. Administrasi Negara diselenggarakan untuk kepentingan umum.